NTB PROV

Menjelang HUT ke-67 NTB, Gubernur Iqbal: Infrastruktur, Pelabuhan dan Layanan Kesehatan Harus Naik Level

NTB PROV

Lombok Timur, 12 Desember 2025 - Pemerintah Provinsi (Pemprov) Nusa Tenggara Barat (NTB) terus memperkuat komitmen dalam meningkatkan kualitas pelayanan publik, khususnya pada sektor transportasi penyeberangan dan layanan kesehatan. Dalam kegiatan yang diinisiasi Dinas Perhubungan (Dishub) NTB bersama ekosistem penyeberangan, Gubernur NTB Dr Lalu Muhamad Iqbal, menegaskan pentingnya membangun standar pelayanan yang lebih baik di seluruh pelabuhan di NTB.

 

Kegiatan ini juga melibatkan berbagai instansi seperti Karantina Kesehatan, Jasa Raharja, ASDP serta sejumlah operator pelayaran. Menurut Gubernur Iqbal, kolaborasi lintas lembaga menjadi kunci untuk membangun layanan penyeberangan yang lebih sehat, nyaman dan ramah bagi pengguna jasa.

 

“Pelabuhan itu harus memberikan kesan yang baik. Kalau pelabuhannya hijau, bersih dan nyaman, maka perjalanan pun bisa terasa seperti sedang jalan-jalan, bukan beban”, ujarnya.

 

Dalam kesempatan tersebut, Gubernur Iqbal menekankan pula proyek strategis Bypass Port to Port (P2P) sebagai prioritas percepatan pembangunan infrastruktur konektivitas NTB.

 

Dirinya menjelaskan studi kelayakan P2P selesai akhir tahun ini yang diperkirakan terbit dalam dua minggu ke depan. Tahun depan fokus pada DED, Amdal dan pembebasan lahan. Konstruksi ditargetkan mulai awal tahun 2027 dengan skema pembiayaan yang efisien dan terus dikonsultasikan dengan kementerian dan ditargetkan rampung paling lambat tahun 2028.

 

Dengan dibangunnya jalur baru tersebut, waktu tempuh Lembar-Kayangan yang saat ini mencapai 6 jam dapat dipangkas menjadi 1 jam 45 menit hingga 2 jam saja. Efek dominonya besar mulai dari pengguna jasa penyeberangan meningkat, mobilitas logistik lebih efisien dan wisatawan makin mudah melakukan perjalanan dari Bali menuju Lombok dan Sumbawa.

 

“Karena akses makin baik, maka masyarakat Pototano harus mulai berbenah dari sekarang untuk menyambut lonjakan penumpang di tahun 2027”, tegas Gubernur Iqbal.

 

Gubernur Iqbal memberikan apresiasi kepada ekosistem penyeberangan Kayangan-Pototano yang telah berkomitmen membantu masyarakat melalui penyeberangan gratis atau keringanan biaya bagi ambulans, baik yang membawa pasien rujukan maupun jenazah.

 

Ditegaskannya kebijakan ini penting karena banyak warga Bima dan Sumbawa harus dirujuk ke Mataram. Mobilitas ambulans dan jenazah membawa beban biaya besar bagi keluarga. Gubernur Iqbal menceritakan kembali pengalaman saat kampanye, ketika seorang pemuda Bima bertanya tentang cara mengurangi biaya pemulangan jenazah dari Mataram.

 

“Saya jawab pertanyaannya salah, yang harus kita upayakan adalah membuat warga Bima tidak perlu lagi pergi ke Mataram untuk berobat”, tuturnya diplomatis.

 

Sebagai solusi jangka panjang, Pemprov NTB mendorong peningkatan fasilitas kesehatan di daerah seperti RS Kota Bima naik dari tipe D ke tipe C, sedang dikerjakan menggunakan APBN yang ditargetkan tahun depan mampu menangani tiga penyakit rujukan terbesar yaitu Stroke, Cuci Darah dan Jantung.

 

Kemudian RS Manambai Sumbawa Barat dinaikkan dari tipe C menjadi tipe B yang diresmikan pada 17 Desember bertepatan HUT ke-67 Provinsi NTB, agar mampu menangani perawatan Stroke, Jantung, Pemasangan Ring dan Cuci Darah. Dengan peningkatan fasilitas tersebut, masyarakat Bima dan Sumbawa tidak lagi harus selalu dirujuk ke Mataram.

 

Disoroti pula dengan banyaknya keluhan masyarakat terkait kebersihan dan kenyamanan pelabuhan yang belum asri, kondisi kapal yang berbeda-beda, dari yang terawat hingga yang tidak terawat.

 

Gubernur Iqbal meminta Dishub NTB, menyusun standar layanan dan standar infrastruktur pelabuhan di seluruh NTB dan membuat rating kondisi kapal di setiap pelabuhan untuk memotivasi operator meningkatkan perawatan.

 

“Masalah kapal itu bukan muda atau tua, tapi perawatannya. Asal dirawat baik, kapal pasti layak pakai”, pesannya.

 

Gubernur Iqbal menegaskan NTB harus menyiapkan sistem transportasi publik sejak dini agar pertumbuhan pariwisata tidak menciptakan kemacetan seperti Bali.

 

Bali tahun ini menerima 6 juta wisatawan dan sudah padat, Istanbul 46 juta wisatawan per tahun, Wina 40 juta, namun tetap lancar karena transportasi publiknya unggul. 

 

“Kalau NTB ingin meningkatkan jumlah turis, transportasi publik harus dibangun mulai sekarang”, tandasnya.

 

Menutup sambutannya, Gubernur Iqbal menyampaikan usia 67 tahun Provinsi NTB, pelayanan publik harus semakin baik, pelabuhan dan kapal semakin nyaman dan aman, sistem transportasi semakin modern dan terintegrasi serta ekosistem penyeberangan semakin solid melayani masyarakat. (edo/dyd/kominfotikntb)

NTB PROV
Diskominfotik NTB © 2025 All rights reserved.

Membangun Nusa Tenggara Barat Makmur Mendunia

by Dinas KOMINFOTIK NTB

Link Penting

BPS NTB KADARING SIBI (Kamus dalam Jaringan Sistem Isyarat Bahasa Indonesia)

Sekretariat Daerah Provinsi Nusa Tenggara Barat: Jalan Pejanggik No. 12
Mataram, Nusa Tenggara Barat - 83122

Monday - Friday: 07:30 - 16:00 Saturday, Sunday: Closed
0370-622373