OPTIMIS TARGET ELEKTRIFIKASI 99 PERSEN DI NTB BAKAL TERWUJUD
Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Ignasius Jonan didampingi Gubernur Nusa Tenggara Barat Dr. H. Zulkieflimansyah dan Plt Direktur Utama PLN Djoko Rahardjo Abu Manan, bertempat di komplek Pembangkit Listrik Tenaga Mesin Gas (PLTMG) Sumbawa 50 MW, Kecamatan Badas, Kabupaten Sumbawa, Kamis (25/7) meresmikan beroperasinya Tol Listrik Sumbawa sepanjang 461 kms (Kilometer sirkuit).
Pengoperasian tol listrik tersebut dilakukan bersamaan dengan peresmian 16 infrastruktur kelistrikan di Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) dan Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT).
Dengan beroperasinya tol listrik tersebut, membuat sistem kelistrikan Sumbawa dan Bima menjadi interkoneksi. Menteri Jonan optimis rasio elektrifikasi di NTB mencapai 99 persen di akhir tahun 2019 bakal terwujud. Kehadiran infrastruktur kelistrikan juga diharapkannya dapat mendorong munculnya bisnis dan industri di Pulau Sumbawa.
“Kita harus sepakati akhir tahun 2019 untuk NTB mencapai 99 persen. PLN terus bekerja keras, tentu dibantu Pemerintah Daerah,” ujarnya.
Proyek kelistrikan di NTB yang diresmikan adalah PLTMG Sumbawa 50 MW, PLTMG Bima 50 MW, GI 150 kV Empang 20 MVA, GI 70kV/150kV Dompu Extension 60 MVA, , GI 70 kV Bima Extension 30 MVA, dan GI 70 kV Bonto Extension, dan Tol Listrik Sumbawa yaitu SUTT (Saluran Udara Tegangan Tinggi) 70kV GI Taliwang – PLTU Sumbawa Barat, SUTT 150 kV PLTMG Sumbawa – GI Labuhan, SUTT 150 kV Labuhan – Empang, SUTT 150 kV Empang – Dompu.
Sementara proyek kelistrikan di NTT yang diresmikan adalah PLTMG Maumere 40 MW, PLTS Maumere Ropa Ende 2×1 MWp, dan PLTMH Sita-Borong 2×500 kW. “Tentu hadirnya infrastruktur kelistrikan ini akan membuat kelistrikan di NTB dan NTT akan semakin andal,” tutur Menteri ESDM, Ignasius Jonan.
Gubernur NTB, Dr.H.Zulkieflimansyah bersama Menteri ESDM RI, Ignasius Jonan meresmikan beroperasinya Tol Listirik Sumbawa, (25/7/2019) di Badas,Sumbawa.
Hadirnya proyek kelistrikan di Nusa Tenggara ini memberikan manfaat antara lain meningkatkan kapasitas penyediaan listrik di NTB dan NTT, khususnya Pulau Sumbawa, Bima, dan Flores. Hadirnya PLTGU dan PLTMG dapat mengurangi pemakaian BBM untuk pembangkit. Keseluruhan pembangkit yang baru dioperasikan ini dapat melistriki kurang lebih 286.000 kepala keluarga pelanggan listrik 900 VA. Beroperasinya keseluruhan pembangkit listrik di Nusa Tenggara ini berpotensi mengurangi biaya pokok pembangkitan kurang lebih Rp 18,02 Miliar perbulan dibandingkan jika menggunakan PLTD.
Sementara Plt Direktur Utama PLN, Djoko Rahardjo Abu Manan optimis rasio elektrifikasi di NTB akan mencapai target yang telah ditentukan. “Kami terus bekerja dan optimis bisa mencapai target. Untuk NTB mencapai 99 persen di akhir tahun 2019,” ucap Djoko.
Di tempat yang sama, Gubernur NTB, Dr. H. Zulkieflimansyah SE., M.Sc berharap dengan diresmikannya PLTMG Badas tidak ada lagi masalah listrik di Kabupaten Sumbawa. Sebab dengan pemadaman listrik yang terjadi selama ini sangat mengganggu kegiatan masyarakat, tegasnya.---- (diskominfotik)---